Kamis, 06 Desember 2012

DAMPAK EKONOMI GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA



Kejatuhan ekonomi global yang sekarang melanda cukup memperhatinkan,banyak Negara yang sudah mulai was-was bahkan sudah ada yang terkenaimbasnya.Indonesia yang selama ini dianggap kekuatan ekonominya lemah, jauh disbanding saat kita jaya dulu ternyata melebihi perkiraan kebanyakan orang didunia. Indonesia hamper tidak terkena imbas dari krisis ekonomi yang mulai melanda dunia hingga saat ini. Dibandingkan Negara Tetangga Singapura, Thailand dan Malaysia akan menjadi yang paling berisiko diantara negara-negara berkembang Asia jika ada penurunan tajam dalam ekonomi global. Sementara Indonesia dinilai Negara yang paling sedikit terpapar dan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menghasilkan langkah-langkah stimulus seandainya ekonomi dunia jatuh tajam. Demikian lembaga pemeringkat FitchSelasa(22/11/2011). "Malaysia dan Thailand terlihat sangat terpapar dan memiliki ruang terbatas untuk kebijakan stimulus,"kata analis Fitch Philip Mc Nicholas,mengutip tingkat utang yang relative tinggi terhadapproduk domestic bruto (PDB).Adapun Indonesia, lanjutdia, karena ekonomi domestic yang besar dan rasio utangnya terhadap PDB yang rendah,maka relative paling sedikit terpapar apabila terjadi krisis ekonomi global. Ia menambahkan,Indonesia yang merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggaraini,berada dijaluruntuk peningkatan peringkat dalam 12 sampai 18 bulan kedepan.Fitch saat ini memberikan peringkatBB + dengan out look positif. "Kemampuan untuk menahan guncanganakan sangat menguntungkan untuk kasus Indonesia,"Akibat krisis ekonomi global terhadap produsen kitaBarang-barang impor akan semakin membanjiri Indonesia sebagai pasar yang masih sanggup menyerap produk-produk global.Ini memungkinkan karena daya beli masyarakat diIndonesia masih kuat sehingga permintaan terhadap produk apapun akan tetap stabil.
"Jangan sampai produsen Indonesia kalah bersaing dan hanya menjadi penonton. Mereka harus mampu mengisi tingkat permintaan yang terus meninggi dipasar domestic dan jangan sampai barang asing yang menguasainya. Apalagi, lihat dipasar Tanah Abang, banyak barang asal China yang memenuhi. Padahal, barang asal Indonesia tidak kalah kualitasnya,"ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratna wati diJakarta, Rabu(23/11/2011), saat berbicara dalam seminar Komite Ekonomi Nasional (KEN).Menurut Anny,Indonesia juga perlu mewaspadai perjanjian perdagangan bebas yang semakin meluas.Itu akan dimanfaatkan secara habis-habisan oleh Negara lain untuk mencari pasar seluas mungkin, termasuk kepasar domestic Indonesia."Banyak free trade agreement yang harus diantisipasi.Kalautahun 2012, permintaang lobal menurun,maka produk-produk global akan menyerbu pasar-pasar yang masih memiliki daya beli.Indonesia harus sadar agar produsen dalam negeri mampu mengisi pasar domestik,"ujarnya.Indonesia juga tetap mengantisipasi perubahan pada net ekspor(selisih antara ekspor dan impor)dengan menumbuhkan kontribusi belanja pemerintah dan investasi.Dengan topangan belanja pemerintah dan investasi,Indonesia masih sanggup untuk menumbuhkan perekonomiannya ke level6,5persen pada tahun 2011 dan 6,7 persen pada tahun 2012.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia bias turun jugaPengamat ekonomi Faisal Basri mengemukakan,pertumbuhan ekonomi Indonesia bias turun menjadi sekitar 5 persen dari asumsi pemerintah dalam APBN2012 sebesar6,7 persen pada tahun depan.Ini bias terjadi jika krisis utang diEropa berubah menjadi krisis keuanganya kniada satu bank di Eropa yang kolaps."Dan, kalau menjadi krisis global itu akan sampai ke 4 persen juga.Ini seperti 2009 ,"terang Faisal dalam konferensi pers"Indonesia Economic Outlook 2012" yang diselenggarakan oleh Permata Bank, diJakarta, Selasa(22/11/2011).Namun, ia melihat krisis utang yang terjadi diwilayah tersebut kecil kemungkinannya menjadi krisis global.Ia melihat ada upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintahan negara-negara diwilayah itu untuk menyelesaikan krisis ini.Menurut Faisal,kunci penyelesaian krisis berada dinegara Italia.Faisal mendukung penunjukan Mario Montiuntuk menggantikan PM Italia,Silvio Berlusconi."Mario Monti initeknokrat ekonomi,"

1 komentar: