Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut,untuk keperluan rumah tangga kepemerintahan dan masyarakatnya,maksudnya sistem ekonomi yang bersal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
A. Sekilas perkembangan sistem perekonomian indonesia sejak 1950
Tanggal 14 Agustus 1950 adalah tanggal kembalinya republik indonesia mendapat pengakuan kemerdekaannya ( pengakuan kedaulatan ), pada tanggal 27 Desember 1949 dari pemerintah belanda sebagai hasil konverensi meja bundar (KMB) yang di adakan di negri belanda ( Den Haag ) pada tanggal 23 Agustus 1945.
Sejak republik indonesia kembali sebagai negara kesatuan untuk memperbaiki keadaan perekonomian dalam negri, berbagai sistem, cara dan kebijakan telah ditempuh . Hal ini telah di tunjang pula dengan adanya kenaikan Ekspor indonesia sebagai akibat adanya “ Korea Boom “ perang korea mengakibatkan kenaikan pada komoditi ekspor indonesia terutama karet.
Namun segala usaha pemerintah saat itu untuk dapat memperbaiki kehidupan ekonomi dalam negri dengan berbagai sistem cara dan kebijakan tidaklah memperoleh hasil sebagaimana diharapkan ketidak berhasilan pemerintah saat itu kiranya dapat di utarakan antara lain sebagai berikut:
Setelah republik indonesia kembali sebagai negara kesatuan (14 Agustus 1950) pemerintah saat itu menyusun suatu program yang di sebut “ program Banteng ”
Tujuan program banteng tersebut adalah dalam rangka menciptakan pengusaha pribumi indonesia dengan mengeluarkan perundang - undangan untuk menunjang kredit. kemudian pada tahun 1951, pemerintah menyusun rencana urgenci perekonomian (RUP) yang disebut dengan “ sumitro plan” pengaruh program banteng terhadap pelaksanaan RUP tersebut di dalam kebijaksanaan Ekonomi sosial . Namun karena adanya kenyataan bahwa :
1. Struktur ekonomi masih bersifat kolonial “ yang dipengaruhi oleh perusahaan – perusahaan asing yang berorientasi ekspor di dalam sektor modern dan pertanian sederhana di dalam sektor tradisional ‘;
2. BNI belum di nasionalisir
3. Pengakuan umum seperti angkutan laut “ kpm” ( koning klijko paketvaart maatschappij ) masih berada di tangan belanda;
Maka dalam keadaan atau situasi yang demikian itu, sukarlah untuk secara radikal merombak kekuatan ekonomi.
Rencana urgensi Ekonomi kemudian di lanjutkan dengan rencana lima tahun pertama (1955 – 1960) . program yang tercermin dalam lima tahun pertama bersifat indikatif . namun sifatnya lengkap dan menyeluruh, dengan pemikiran luas dan terinci dalam tiga jilid.
Sebagimana telah di utarakan di atas, bahwa rencana lima tahun pertama bersifat indikatif . Tetapi rencana lima tahun pertama yang di susun oleh Biro perancang Negara mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya sedangkan REPALITA telah banyak memberikan hasil yang telah dapat di nikmati oleh orang banyak .
B. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.
C.ORDE REFORMASI
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
ΓΏ Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
KESIMPULAN :
Perkembangan perekonomian di Indonesia secara keseluruhan menunjukkan kurang baik, berdasarkan dari lajunya tingkat inflasi yang terus meningkat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar